Diberdayakan oleh Blogger.

Menu - Pages

About

Blogroll

Minggu, 23 Mei 2021

Dampak siaran digital terhadap tv satelit dan tv kabel

Penjelasaan siaran Analog dan Digital. Pemerintah telah menargetkan penyiaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO) akan berakhir di tanggal 2 November 2022. Sistem transmisi digital melalui satelit ini menggunakan standar yang disebut DVB-T (Digital Video Broadcasting Satellite). Dan untuk menangkap siaran TV Digital harus menggunakan alat tambahan yang bernama Setup Box (Decoder) untuk pesawat televisi analog (yang ada sekarang ini) Berdasarkan hasil identifikasi Kominfo, terdapat 22 wilayah layanan yang akan menjadi obyek seleksi tersebar di 22 provinsi yaitu Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Bali, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Dampak Positif Pemerintah menyakini migrasi penyiaran televisi dari analog ke digital berdampak positif bagi Indonesia terutama pada sektor teknologi dan ekonomi. Keuntungan dari sisi ekonomi, jika 10% broadband internet bertumbuh, akan ada dampak sekitar 1,25% untuk pertumbuhan ekonomi. Keuntungan lain dari aspek teknologi adalah terjadi penghematan yang signifikan. Kalau misalnya dulu yang namanya satu kanal itu hanya bisa digunakan oleh satu TV, Kalau di sini bisa sampai 12 TV. Jadi tiap stasiun tidak perlu membuat pemancar2 sendiri lagi. Karakteristik Sistem Penyiaran TV Digital Terestrial.
Karakteristik Sistem Penyiaran TV Digital yang ada di Indonesia dibagi berdasarkan kualitas penyiaran, manfaat dan keunggulan TV Digital tersebut. TV Digital dalam perkembangannya memiliki karakteristik yang berbeda di tiap wilayah(area) penyiaran. Oleh karena itu, karakteristik sistem penyiaran TV Digital akan sama apabila berada di radius yang sama. Dengan kualitas gambar dan warna yang dihasilkan jauh lebih bagus daripada televisi analog. Desain dan implementasi sistem siaran TV digital terutama ditujukan pada peningkatan kualitas gambar. Terdapat dua aspek yang berbeda dan memerlukan kompromi dalam hal ini. Pada satu sisi, teknologi TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi sangat tinggi, tetapi pada sisi lain memerlukan tersedianya kanal dengan laju sangat tinggi, mencapai belasan Mbps. Di sisi lain, sistem TV digital juga diharapkan mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi. Singkat kata, penyiaran TV digital hanya mengenal dua status: Terima (1) atau Tidak (0). Artinya, apabila perangkat penerima siaran digital dapat menangkap sinyal, maka program siaran akan diterima. Sebaliknya, jika sinyal tidak diterima maka gambar-suara tidak muncul,jadi tidak ada istilah gambar bersemut kalo penerimaan berkurang. Sementara itu dalam penyiaran televisi analog, semakin jauh dari stasiun pemancar televisi maka sinyal akan makin melemah dan penerimaan gambar menjadi buruk dan berbayang. Tv kabel dan siaran satelit. Pembeda pertama dari layanan TV satelit dan TV kabel berada pada perangkat pendukung yang dibutuhkan. Pada TV kabel, Anda hanya memerlukan perangkat berupa kabel coaxial atau penghantar sinyal, dan receiver digital. Sedangkan untuk TV satelit, pengguna harus memiliki receiver digital dan antena parabola yang berfungsi untuk menangkap sinyal digital dari satelit. Sekilas tidak berbeda jauh, namun perbedaan perangkat dari kedua layanan tersebut memiliki pengaruh cukup besar pada kualitas sinyal dan gambar yang diberikan. Kualitas Sinyal Terlihat dari perangkat pendukung, TV kabel dan TV satelit memiliki perbedaan yang tidak terlalu menonjol. Namun, hal ini nyatanya memegang pengaruh signifikan pada kualitas sinyal dari masing-masing layanan. Karena hanya memanfaatkan sinyal digital, TV satelit mampu menghasilkan kualitas gambar pada layar dengan lebih jernih dan beresolusi tinggi, walaupun dengan ukuran parabola kecil. Di sisi lain, TV kabel mengkombinasikan sinyal analog dan kabel sehingga kapasitas kabel terbagi. Alhasil, kualitas gambar pada layanan ini tidak sebagus dan sejernih layanan tv satelit. Dalam aspek ini, bisa dibilang layanan satelit jauh mengungguli TV kabel. Sebab, cakupan area layanan TV satelit tidak terbatas, alias bisa digunakan oleh pelanggan yang tinggal di tempat terpencil sekalipun. Sebaliknya, TV kabel kebanyakan hanya dimanfaatkan oleh pengguna di tengah kota saja. Alasannya karena kualitas TV kabel akan semakin memburuk jika lokasi pelanggannya terlalu jauh dari kantor layanannya. Jadi, pastikan dulu lokasi Anda tidak terlalu jauh dari kantor layanan TV kabel jika memutuskan untuk menggunakan layanan ini. Sampai sini saya harap teman-teman teknisi faham perbedaan layanan-layanan tadi dan akhirnya mohon maaf bila ada salah dalam penjelasan mohon kritik dan saran dari para senior.

0 komentar

Posting Komentar